My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Kamis, 06 Oktober 2011

DONT GO ANYWHERE

Hari-hari kami lewati dengan kesunyian dan kemisteriusan. Seakan-akan kami sedang menunggu siapa yang akan terlebih dahulu pergi meninggalkan kami. Kami hanya menyimpan tanda tanya itu dibenak masing-masing. Setiap hari aku berdoa, semoga kami berdua tidak saling mendahului dan selalu menjaga kekompakkan ini sampai takdir yang tidak diinginkan itu datang. Aku merasakan banyak yang berubah dari temanku Mikki. Seakan-akan besok dia sudah mau meninggalkan aku dan dunia ini. Sering kali aku melihat Mikki senyum sendiri, galau, sedih, bimbang, bingung, semuanya ia lakukan sendiri tanpa mengatakan apapun kepadaku. Mikki, apa maksud semua ini? aku gak ngerti, cerita dong, maunya kamu itu apa? ngomong dong, aku ingin kamu ngomong lagi kalo aku itu sahabat tersayang kamu. Sampai akhirnya aku gak sanggup ngejalani ini semua, tanpa arti yang jelas dan dapat aku mengerti sepenuhnya "Mikki, maksud kamu itu apasih?". Mikki pun terkejut dan memandang kearahku dengan tatapan kosong. Ada apa dengan Mikki? ya Allah, kembalikan Mikki ku yang dulu.
Waktu terus berjalan, Mikki tetap dengan kemisteriusan. Sampai akhirnya ku temukan beberapa surat yang tidak sengaja kulihat ada di tas Mikki yang sedang terbuka. Aku sangat terkejut dengan isi surat ini. Maksudnya apa? Kok Mikki gak cerita?. Isi surat itu sangat membuatku sedih, Mikki si manis yang senang tertawa, menertawakan dan ditertawakan itu mengidap kelainan pada hatinya yang serius. Masya Allah Mikki, maksudnya gak cerita itu apa sih?. Mikki menuju ketempat ku berdiri, sepertinya dari tadi dia mengawasiku dan melihatku membaca suratnya. "Sudah bacanya", tanyanya dingin kepadaku.
"Kok kamu gak cerita sih? Kamu ngerasain gak apa yang ku rasain sekarang? Aku sedih tahu. Kalo memang harus kamu yang pergi duluan secepatnya aku akan nyusul kok, santai aja.", ucap ku sambil menahan sedih dan air mata.
"Kalo memang harus aku yang pergi duluan, kamu gak usah nyusul aku ya. Nanti yang ngirimin bunga, doa, cerita ke aku siapa?".
Pernyataan Mikki itu membuat aku menangis dan dengan spontan aku pun memeluk Mikki. "Aku gak akan ngebiarin kamu pergi duluan, kamu sangat berharga bagiku. Ku mohon ya, kamu harus kuat demi aku. OK.", Aku pun melepaskan pelukanku. Aku gak kebayang kalo nanti aku harus ditinggalin sama sahabat TERBAIK ku.
"Tenang aja ya. Aku selalu kuat kok, kan ada kamu yang jadi obatnya. itulah sebabnya aku gak mau lihat kamu menagis." sambil membasuh air mataku yang membasahi pipi. "Kalo memang harus aku yang pergi, kamu jangan sedih ya, jangan nangis kayak gini ya, jangan melalaikan tugas sekolah ataupun tugas kehidupan, jangan pernah berfikir kalo kamu harus nyusul aku ya, jangan pernah berhenti kirimin doa untuk aku ya, pokoknya enjoy aja. Kayak kita biasa."
Aku hanya terdiam sambil meneteskan air mata. Pertanyaanku tetap menghantuiku. Aku pusing, dan akhirnya malah aku yang pingsan. Aku meyadarkan diriku disofa yang sering aku rasakan. Ternyata aku ada di tempat persembunyianku.
"Mangkanya, kalau berfikir itu yang positif dong jangan yang negative terus,", ucap Mikki dengan senyumnya yang khas dan membuat wajah manisnya bertambah manis. Kalo ini memang senyuman terakhirmu sebelum meninggalkanku, aku belum siap. Mengapa harus aku sih yang pingsan? Mengapa gak orang lain saja. "Maaf, ya Mikki. Aku malah yang buat kamu susah".
"Maksudnya?"
"Kamu yang sakit tapi kamu yang membawaku kesini. Singkatnya orang sakit membantu yang sehat".
"hahahahahahahahaha. Cukup hati aku ya yang berlainan jangan sampai otak kamu juga ikut berkelainan. Kita sahabat untuk selamanya kan? Dan aku akan membantu sahabat tersayangku untuk selamanya". JLEP. SER. Aku dengar lagi kalimat itu, seneeeeeeng banget. Cenat-cenut gitu. Ditambah lagi dia ngomong kayak gitu sambil ketawa + senyum lagi, rasanya tuh nge-FLY.

0 komentar:

Posting Komentar

SAHABAT

Selalu dalam suka duka dan Selamanya bersama